Hasil hitung cepat tempatkan Prabowo sebagai pemenang pemilu

Analis: keberhasilan Prabowo ke kursi kepresidenan bukanlah ide baik untuk demokrasi.
Arie Firdaus
2024.02.13
Jakarta
Hasil hitung cepat tempatkan Prabowo sebagai pemenang pemilu Calon presiden Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato didampingi pasangannya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, di tengah para pendukung dan anggota tim kampanyenya di Jakarta, 14 Februari 2024.
Vincent Thian/AP

Diperbarui pada 14 Februari pukul 23:00 WIB

Hasil penghitungan suara cepat Pemilu 2024 pada Rabu mengindikasikan Prabowo Subianto diperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden satu putaran, mengungguli dua kandidat lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Angka tidak resmi menunjukkan bahwa menteri pertahanan berusia 72 tahun itu memperoleh 58% suara, berdasarkan lebih dari 70% surat suara yang dihitung di TPS di seluruh Indonesia, menurut survei independen Indikator Politik pada sore hari.

Pesaingnya Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masing-masing memiliki 25,53% dan 16,45%.

Lembaga survei lainnya menunjukkan angka yang sama, di mana Prabowo memimpin dengan selisih yang besar dalam pemilihan tiga kandidat tersebut.

Meskipun hasil resmi diperkirakan baru akan diumumkan pada Maret, namun penghitungan cepat (quick count) menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk mengetahui pemenang pemilihan presiden.

Sejumlah analis mengatakan bahwa terpilihnya Prabowo ke kursi kepresidenan bukanlah hal yang baik untuk demokrasi Indonesia.

“Bahwa Prabowo Subianto kini merasakan keuntungan politik dengan mengubah dirinya menjadi seorang demokrat, tidak mengubah prospek nyata bahwa ia akan kembali ke masa lalunya yang brutal jika ia berhasil naik ke kursi kepresidenan,” kata Kenneth Roth, mantan direktur eksekutif Human Rights Watch, yang juga adalah seorang profesor tamu di Universitas Princeton, di platform X.

Sementara itu analis politik regional, Richard Heydarian dari Asian Center di Universitas Filipina, mengatakan bahwa Indonesia memilih para penguasanya seperti gaya demokrasi di Filipina.

“Di mana disinformasi merajalela, orang-orang kuat bisa terlihat ‘manis’ dengan aksi-aksi pupularnya, ketika hak asasi manusia diabaikan, dan ketika beberapa dinasti, baik baru maupun lama, mendominasi sistem politik secara keseluruhan!” demikian tulisnya di X.

Saat menyebut “manis”, yang ia maksud adalah Prabowo, yang perubahan citranya selama kampanye presiden membuatnya mendapat julukan “gemoy”, yang berarti menggemaskan. Dia tidak mengatakan siapa yang dimaksud dengan dinasti tersebut.

Prabowo Subianto di tengah para pendukungnya merayakan kemenangannya sebagai presiden dalam Pemilu 2024 berdasarkan hitung cepat, di Jakarta, 14 Februari 2024. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]
Prabowo Subianto di tengah para pendukungnya merayakan kemenangannya sebagai presiden dalam Pemilu 2024 berdasarkan hitung cepat, di Jakarta, 14 Februari 2024. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]

Perayaan hasil hitung cepat

Kubu Prabowo merayakan kemenangan mereka berdasarkan hitung cepat di Istora Senayan Jakarta, Rabu malam.

"Atas nama tim Prabowo Gibran, kita bersyukur atas hasil penghitungan cepat yang sudah ada. Semua penghitungan lembaga survei, termasuk lembaga yang berada di pihak paslon lain, menunjukkan angka-angka yang memang paslon Prabowo Gibran menang sekali putaran," kata Prabowo didampingi pasangannya,  Gibran Rakabuming Raka, yang juga adalah putra sulung dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo, di Jakarta, merespons hasil dari hitung cepat berbagai lembaga survei yang memenangkan pasangan tersebut.

Prabowo mengatakan bahwa ia akan menjadi presiden untuk seluruh bangsa Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya akan merangkul Anies dan Ganjar.

Sementara kubu Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mengatakan akan menunggu hasil dari hitungan resmi KPU yang dijadualkan  diumumkan pertengahan Maret nanti.

"Berikan kewenangan total kepada peyelenggara pemilu, yaitu KPU untuk menuntaskan tugasnya. Tuntaskan proses perhitungan, kita semua akan hormati dan taati karena itu bagian dari proses demokrasi," ujarnya di tengah para pendukungnya di Jakarta.

Anies menambahkan bahwa ia akan meneruskan gerakan perubahan dan "membereskan ketimpangan" dalam masyarakat.

Sementara itu Ganjar menanggapi santai hasil perhitungan cepat tersebut. "Kalian percaya nggak suara saya segitu?" ujarnya di posko pemenangan tim Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Teuku Umar, Jakarta.

Anggota suku asli Baduy memeriksa daftar para kandidat yang bertarung dalam Pemilu 2024 di sebuat TPS di Desa Kanekes, Lebak, provinsi Banten pada 14 Februari 2024. [Aditya Aji/AFP]
Anggota suku asli Baduy memeriksa daftar para kandidat yang bertarung dalam Pemilu 2024 di sebuat TPS di Desa Kanekes, Lebak, provinsi Banten pada 14 Februari 2024. [Aditya Aji/AFP]

Hampir 205 juta warga memiliki hak suara untuk memilih presiden dan anggota legislatif di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota, secara serentak dalam satu hari penuh, menjadikan pemilu Indonesia sebagai salah satu pesta demokrasi paling rumit di dunia.

Lebih dari 800 ribu tempat pemungutan suara (TPS) telah didirikan di seluruh Indonesia, dengan sekitar 5,7 juta petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang mengawasi penyediaan logistik yang masif.

Sekitar 52% dari mereka yang berhak memilih berusia di bawah 40 tahun, yang berarti 107 juta generasi milenial dan Gen Z akan memberikan suara mereka. Setiap warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah bisa memilih.

Sebanyak 9.917 calon anggota legislatif dari 18 partai politik bersaing memperebutkan 580 kursi DPR, dan sekitar 250.000 calon lainnya akan bersaing memperebutkan 20.000 kursi di tingkat daerah.

Suasana ruang data Quick Count Pemilu 2024 yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network di kantor CSIS Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024. (Tria Dianti/BenarNews)
Suasana ruang data Quick Count Pemilu 2024 yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network di kantor CSIS Jakarta pada Rabu, 14 Februari 2024. (Tria Dianti/BenarNews)

Peran Jokowi

Meskipun pemilu kali ini tidak diwarnai oleh politik identitas suku, agama, dan etnis seperti yang terjadi pada dua pemilu sebelumnya, Pemilu 2024 dinodai oleh kontroversi keberpihakan, kelayakan, dan pelanggaran etika.

Pada Oktober lalu, Mahkamah Konstitusi yang saat itu diketuai oleh ipar dari Presiden Jokowi mengubah persyaratan usia minimum calon presiden-wakil presiden dari 40 tahun ke bisa di bawah itu asalkan kandidat pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah atau anggota legislatif. Keputusan ini memuluskan langkah Gibran yang juga adalah wali kota Solo, menjadi cawapres.

Keputusan yang dinilai berbau nepotisme dan melanggar etika tersebut telah menimbulkan kekhawatiran sebagian masyarakat Indonesia terhadap politik dinasti dan kelayakan pemilu.

Pernyataan Jokowi dalam sebuah acara bersama Prabowo yang mengatakan bahwa presiden mempunyai hak berkampanye dan berpihak dalam pemilu asal tidak menggunakan fasilitas negara, cukup mengejutkan banyak pihak yang mempertanyakan netralitas dirinya dalam pemilihan ini.

Walaupun Jokowi tidak menyatakan secara langsung siapa yang didukungnya dalam Pemilu kali ini, namun Jokowi yang  tingkat kepuasan pemerintahannya pada awal Desember adalah 76% – angka yang tinggi untuk seorang presiden, tanpa malu-malu kepala negara itu sering hadir dalam kegiatan bersama Prabowo dan menteri-menterinya yang ada dalam kubu Prabowo-Gibran.

Popularitas Prabowo terdongkrak oleh kampanye yang berupaya mengubah citranya sebagai pelanggar HAM – yang dipecat dari dinas militer karena tuduhan terlibat dalam penculikan aktivis demokrasi – menjadi sosok santai dan gemoy yang suka berjoged.

Dia berjanji untuk membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045, mengurangi utang negara sebesar 50% dalam lima tahun, memperkuat militer, dan menyediakan makan siang dan susu gratis di sekolah.

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Joko “Jokowi” Widodo memperagakan dirinya berada di bawah pisau guillotine dalam unjuk rasa ratusan mahasiswa menentang sepak terjang Jokowi yang dinilai tidak demokratis dan ingin mendirikan dinasti politik melalui Pemilu 2024, di Yogyakarta, 12 Februari 2024. [Devi Rahman/ AFP]
Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Joko “Jokowi” Widodo memperagakan dirinya berada di bawah pisau guillotine dalam unjuk rasa ratusan mahasiswa menentang sepak terjang Jokowi yang dinilai tidak demokratis dan ingin mendirikan dinasti politik melalui Pemilu 2024, di Yogyakarta, 12 Februari 2024. [Devi Rahman/ AFP]

Sementara pada  minggu lalu, Anies mengakhiri kampanyenya dengan pidato yang menegaskan kembali kekhawatiran tentang keadaan demokrasi di Indonesia.

"Kita kembalikan Indonesia sebagai negeri yang tidak menakutkan kepada siapapun. Negeri yang tidak mengancam kebebasan mengkritik kepada yang sedang memegang kewenangan. Negeri yang memberikan kebebasan mengungkap untuk siapapun yang mencintai Indonesia," kata Anies kepada pendukungnya.

Awalnya dipandang sebelah mata, Anies meraup dukungan dengan menggunakan platform perubahan; menegasikan segala sesuatu yang berbau Jokowi, termasuk proyek pemindahan ibu kota negara ke Nusantara di Kalimantan Timur yang bernilai miliaran dolar.

Anies mengatakan dana tersebut akan lebih baik digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan, memastikan bahwa setiap orang Indonesia memiliki akses terhadap layanan publik yang berkualitas, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan.

Popularitas Anies meningkat dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan merosotnya peringkat Ganjar.

Ganjar, yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, awalnya dipandang sebagai penerus kebijakan Jokowi, dan sempat berada di tempat teratas dalam bursa capres. Namun elektabilitasnya menurun setelah Jokowi berpaling dari partainya sendiri dan diam-diam memberikan dukungannya kepada Prabowo yang maju bersama putra sulung sang Presiden.

Ganjar banyak mendapat dukungan dari para pendukung Jokowi dalam dua pemilu sebelumnya yang kecewa terhadap sepak terjang Jokowi, yang dinilai rakus kekuasaan dan sedang membangun dinasti politiknya.

Dikenal karena rendah hati dan kepribadian yang menarik, Ganjar mencoba menggalang dukungan yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dia ingin membuat Indonesia menjadi negara maritim terkemuka dengan meningkatkan konektivitas laut, industri kelautan, dan pariwisata pantai.

Seorang penyandang disabilitas menyalurkan aspirasi politiknya menggunakan kursi roda di TPS 12, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu, 14 Februari 2024. [M.Sulthan Azzam/Benarnews]
Seorang penyandang disabilitas menyalurkan aspirasi politiknya menggunakan kursi roda di TPS 12, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu, 14 Februari 2024. [M.Sulthan Azzam/Benarnews]

Suara pemilih

Ahda Syakira, seorang siswa berumur 17 tahun di Padang, Sumatra Barat, adalah salah seorang di antara jutaan pemilih pemula yang baru pertama kali memberikan suara pada Rabu.

Syakira mengatakan dia merasa senang dan bangga dapat melaksanakan hak demokratisnya.

"Saya memilih yang berintegritas dan mampu memimpin Indonesia ke masa depan yang lebih baik," katanya, seraya mengungkap bahwa dia memilih Anies.

Tetapi Syakira juga mengutarakan kekhawatirannya akan kecurangan pemilu, setelah menonton dokumenter Dirty Vote, yang menampilkan dugaan manipulasi dalam sistem pemilu.

"Sebagai warga negara agak mengkhawatikan, bagaimana nasib kita ke depannya. Kalau pemilu saja sudah curang, bagaimana pemimpin itu akan membawa Indonesia ke depan?"

Syakira menambahkan bahwa dia berharap pemilu berjalan jujur dan adil, dan rakyat akan memilih calon terbaik bagi Indonesia.

"Kita mungkin tidak memilih yang terbaik, makanya perlu kita pilih yang sedikit sekali kecurangannya, yang paling sedikit kesalahannya. Kita berusaha, tapi Allah yang menentukan," katanya.

Sementara itu, Anggi Fernando, 30, seorang warga Cakung, Jakarta Timur, mengatakan dia memilih Ganjar-Mahfud pada pemilihan presiden tahun ini.

"Saya memilih Ganjar karena faktor Mahfud. Saya melihat dia sosok yang cukup bersih. Dia juga tidak mendorong anak-anaknya untuk masuk ke politik. Anak-anaknya kan tidak tampil seperti yang lain,” katanya kepada BenarNews.

Anggi juga mengatakan dia tidak begitu yakin pemilu berjalan adil. "Banyak kabar dugaan kecurangan, tapi ya mudah-mudahan adil. Maka itu masyarakat harus memantau proses pemilihannya," katanya.

M. Sulthan Azzam di Padang berkontribusi dalam laporan ini.

Berita ini diperbarui untuk memasukkan informasi terkini terkait hasil awal pemilu.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.